Menuntut Ilmu dan Keutamaanya

Menuntut Ilmu dan Keutamaanya

Ilmu mempunya peranan yang penting dalam perjalanan hidup ini, karaena dengan ilmu yang dimilikinya seseorang akan mampu membedakan yang haq dan yang batil. Dengan ilmu seseorang akan lebih mantap dalam menjalankan ibadah kepada Allah SWT., karena tahu dasarnya dan tujuan yang sebenarnya. Namun, sebaliknya bagi seseorang yang buta akan ilmu pengetahuan agama, maka segala yang dikerjakan tidak akan tahu dasar dan tujuan sebenarnya. Agar hal semacam ini tidak terjadi pada orang Islam, maka kita harus menyadari, bahwa setiap orang Islam mempunyai kewajiban untuk menuntut ilmu.

Mencari ilmu haruslah mendapatkan prioritas pada setiap pribadi muslim, karena orang berilmu, maka tahu jalan yang akan ditempuh. Orang yang bahagia hidup di dunia harus mempunyai ilmu. Begitu juga orang yang mendambakan kebahagiaandunia  akhirat haruslah mempunyai ilmu juga. Oleh karena itu janganlah sampai merasa bosan untuk menuntut ilmu, dan di mana saja harus tetap kita cari sekalipun dinegara Cina.

Banyak jalan yang di tempuh dalam mencari ilmu. Ada yang mencari ilmu dengan mendengarkan ceramah agama (pengajian-pengajian), ada yang mencari ilmu lewat membaca buku-buku, ada yang mencari ilmu lewat sekolahan, dan masih banyak lagi narasumber ilmu pengetahuan.

Tetapi perlu diingat dan diketahui, bahwasanya mencari ilmu yang paling dominan adalah mulai anak-anak masih usia sekolah. Karena dengan kesempatan yang bagus, maka anak-anak seusia dini masih mempunyai daya tangkap yang kuat. Sehingga ilmu yang diperolehnya benar-benar sebagai bahan modal pada kehidupan hari-hari yang akan datang. Ilmu pengetahuan yang sudah diterima anak-anak mulai dini dengan cara yang serius, maka akan membekas dan teringat terus sampai akhir hayatnya. Begitu pentingnya menuntut ilmu mulai dini, berarti dia benar-benar bisa meraih kesempatan emas. Karena dengan dibekali ilmu pengetahuan, maka bisa menunjang sepenuhnya kehidupan sekarang dan hari esok, yakni di akhirat kelak.

Untuk itu, belajar diwaktu kecil bagaikan mengukir di atas batu. Begitu sulitnya seseorang mengukit batu, tapi bila sudah nampak terukir, maka bertahun-tahun masih saja membekas dan tidak akan hilang. Demikian juga sang anak yang masih kecil, bila sudah masuk kedapam pikiranya ilmu pengetahuan, maka sulit sekali untuk melupakan, bahkan masih teringat sampai akhir hayatnya.

Akan tetapi belajar di waktu dewasa, bagaikan mengukir di atas air. Kita tahu bahwa mengukir di atas air begitu mudahnya akan tetapi tidak ada bekasnya. Begitu pula, bila belajar di waktu dewasa, maka dia mudah untuk mengingat, menerima suatu ilmu, tetapi mudah pula untuk melupakan.

Kita harus merasa tergugah dalam hati kita masing-masing, sehingga belajar tidak merasa bosan dalam keadaan suasana bagaimanapun, baik mengenai waktu, ataupun tempatnya. Kita harus bersemangat dalam menuntut ilmu dengan sekuat kita, agar yang kita cita-citakan bisa tercapai sebagaimana yang kita harapkan.

Setelah kita mencari ilmu dengan sungguh-sungguh, maka janganlah lupa untuk mengamalkanya. Orang berilmu berkewajiban untuk mengamalkan, jangan sampai ilmu yang dimilikinya, kemudian disembunyikan, maka ancaman Allah yang akan diterima.

Agar kita tidak termasuk hamba yang di ancam oleh Allah maka langkah yang terbaik bagi kita adalah dengan mengamalkan ilmu yang telah kita dapat.
Previous
Next Post »